Link & Match, Solusi Masa Depan Kamu

by 8:08 PM 0 comments
"Engkau sarjana muda, resah tak dapat kerja, tak berguna ijazahmu.. Empat tahun lamanya, bergelut dengan buku, sia-sia semuanya.."

LP3I KAMPUS PALU -- Itulah sepotong lirik lagu milik Iwan Fals berjudul Sarjana Muda yang populer sekitar tahun 80-an. Lirik lagu tersebut jelas menggambarkan betapa sulitnya pada masa itu untuk memperoleh pekerjaan, bahkan untuk seseorang yang sudah berbekal gelar sarjana. Fenomena "sarjana susah mencari kerja" ternyata bukan hanya milik era tahun 80-an saja. Di era yang disebut Globalisasi seperti saat ini, fenomena pengangguran ternya semakin merajalela.

Kualifikasi lulusan perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja merupakan salah satu faktor utama di balik masalah banyaknya pengangguran bertitel sarjana ini. Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan sektiar 30% lowongan kerja tahun 2011 tidak terisi, padahal jumlah pencari kerja melimpah. Akibatnya, setiap tahun angka pengangguran terdidik makin membengkak dan hampir tidak terkendali.

Solusi dari permasalahan pengangguran ini adalah perlunya konsep pendidikan yang mengacu pada konsep "Link & Match". Konsep ini terbukti mampu mengurangi jumlah pengangguran secara signifikan. Namun sayangnya konsep pendidikan seperti ini masih belum begitu populer di kalangan masyarakat kita. Adanya pola pikir di hampir sebagian masyarakat Indonesia yang beranggapan gelar adalah segalanya, sehingga muncul angapan "Yang penting gelar dulu, urusan kerja ntar belakangan.." turut mengkibatkan konsep hebat ini kurang dikenal dimasyarakat.

Konsep ini menghendaki adanya suatu hubungan antara dunia pendidikan yang diistilahkan sebagai pemasok dan dunia usaha atau dunia industri sebagai pengguna. Konsep ini pula dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk pengembangan kurikulum yang dirancang bersama antara pihak pendidikan dan dunia usaha/industri.

Sebenarnya Link & Match ini sudah banyak diterapkan di negara-neggara maju seperti Australia, Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Bahkan Malaysia pun tidak ketinggalan dalam menerapkan konsep pendidikan ini. Contohnya di Australia ada TAFE (Technical and Further Education). Sifat pendidikan TAFE yang memberikan keterampilan kerja sebelum perlahan-lahan membekali mahasiswanya dengan materi pembelajaran yang bersifat analisa membuat TAFE menjadi pilihan mereka yang ingin dengan mudah mendapatkan keterampilan untuk masuk ke dalam dunia kerja.

Nah, dalam hal ini Amerika Serikat pun tidak mau kalah. Negara Paman Sam ini punya lembaga pendidikan serupa yang disebut Community College. Community College atau disebut juga dengan pergururan tinggi junior atau teknik adalah pendidikan di college selama dua tahun yang diselenggarkan oleh pemerintah atau masyarakat. Saat ini ada sekitar 1200 institusi Community College di Amerka Serikat dan siswanya mewakili 46% dari siswa program sarjana di Amerika Serikat.

Apalagi 95% perusahaan dan organisasi yang mempekerjakan lulusan Community College merekomendasikan program pendidikan ini. Sudah tidak terhitung orang sukses lulusan lembaga pendidikan semacam Community College ini, seperti mantan gubernur California, Arnold Schwarzenegger, komandan kapal ulang alik NASA Eileen Collins, aktor Tom Hanks, dan masih banyak lagi yang ternyata adalah lulusan Community College.

Nah bagaimana dengan di Indonesia sendiri? LP3I College, sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan LP3I Group sudah menjadi pelopor sistem pendidikan berbasis keterampilan ini di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1989, LP3I sudah menghasilkan ribuan alumni yang telah bekerja di hampir 1500 perusaahaan yang menjadi relasi LP3I diseluruh Indonesia. Sistem pendidikan singkat (2 tahun) dengan ditunjang oleh sistem kurikulum Link & Match telah mengantarkan LP3I memperoleh rekor MURI sebagai Pelopor Pendidikan & Penempatan Kerja dengan cabang dan penempatan kerja terbanyak di Seluruh Indonesia. Selain itu, layaknya sistem pendidikan Community College di Amerika, lulusan LP3I dapat dengan mudah melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi seperti Diploma 3 (D3) maupun Strata 1 (S1).

So, tunggu apalagi..? Masa depan kalian terlalu berharga untuk dipertaruhkan. Jangan sampai bernasib sama seperti Sarjana dalam lirik lagu Iwan Fals di atas..


Info terkait:





LP3I College Palu

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment