MEDAN (Berita): Perguruan tinggi di Indonesia terus menghasilkan lulusan, namun kini para sarjana itu sedang mengalami dilema. Pasalnya gelar ijazah yang mereka raih tak lagi jadi jaminan mudah untuk mendapat pekerjaan.
“Sebagai pendidik, saya prihatin angka pengangguran terdidik terus mengalami peningkatan akibat kesulitan terserap dunia kerja,” kata Wakil Rektor I Institut Teknologi Medan (ITM) Ir Hermansyah Alam MT di kampus Jalan Gedung Arca Medan, Senin (27/6).
Menurutnya, pemerintah harus bisa mencari solusi dari keterpurukan bangsa ini, salah satunya mengurangi angka pengangguran lulusan perguruan tinggi. Ke depannya, kata Hermansyah, pemerintah lebih memperhatikan nasib rakyat, khususnya sarjana Indonesia. Selama ini Indonesia hanya bisa menciptakan industri hilir yang hanya bisa memproduksi barang setengah jadi.
“Hasil produksi setengah jadi ini harus diolah di negara lain. Inikan suatu bukti, bahwa Indonesia belum bisa menciptakan industri hulu, yang mengolah bahan langsung jadi,” sebutnya. Diakuinya, selama ini Indonesia sudah punya perangkat sektoral, perangkat sosial, perhubungan, perdagangan, kesehatan, pertanian dan sebagainya namun kerjanya sampai sekarang belum maksimal.
Sebaiknya pemerintah dan perguruan tinggi harus bekerjasama, sehingga bisa menekan jumlah pengangguran dan tenaga lulusan perguruan tinggi bisa diberdayakan. Kondisi itu berbeda dengan Malaysia yang peduli dengan perguruan tinggi.
Cara yang mereka lakukan, yaitu dengan membuat suatu kerjasama antara perguruan tinggi dengan pihak industri. Itu membuktikan pemerintah memberikan kepercayaan kepada anak bangsa sendiri untuk mengelola hasil industrinya.
“Sedangkan pemerintah kita masih krisis kepercayaan kepada perguruan tinggi serta kurang percaya diri dengan kualitas produknya. Padahal selama ini selalu mengingatkan untuk mencintai produk dalam negeri,” tukas Herman.
Padahal, sebutnya lagi, apabila rakyat sejahtera maka kejahatan tidak ada lagi, karena sumber kejahatan berawal dari kemiskinan. Untuk itu pemerintah harus bisa mencari solusi dari keterpurukan bangsa ini.
Dia menilai, sulitnya lulusan perguruan tinggi lokal memperoleh pekerjaan itu sudah terlihat dari angka pengangguran terdidik Indonesia yang meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2014 di Indonesia ada 9,5 persen (688.660 orang) dari total penganggur yang merupakan alumni perguruan tinggi.
Angka pengangguran terdidik pada 2014 itu meningkat dibandingkan pada 2013 yang hanya 8,36 persen (619.288 orang) dan pada 2012 sebesar 8,79 persen (645.866 orang). Menurutnya selama ini mahasiswa hanya disuruh belajar untuk lulus jadi sarjana, sehingga hanya mengejar status bukan proses untuk menjadi sarjana. Akhirnya mereka jadi tak punya pemahaman terhadap proses pendidikan yang sudah dilaluinya.
Untuk itu dia berharap agar pemerintah dan perguruan tinggi bisa mengajak pihak swasta, misalnya dunia industri untuk menyusun kurikulum yang tepat bagi perguruan tinggi, sehingga lulusannya bisa diterima karena sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pasar. (aje)
sumber : http://beritasore.com/2016/06/27/angka-pengangguran-terdidik-meningkat/
http://bit.ly/2ENXfIc
ReplyDelete