JAKARTA – Jangan kaget jika melihat daftar biaya kuliah untuk mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 semakin mencekik.
Pasalnya pengelola perguruan tinggi negeri (PTN) sudah memasang
ancang-ancang mematok biaya kuliah dengan grade atau tingkatan termahal.
Upaya ini bagi mereka ambil sebagai solusi atas penerapan kebijakan
uang kuliah tunggal (UKT).
Di antara PTN yang sudah berancang-ancang mematok biaya kuliah dengan
tarif tertinggi adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Rektor IPB Herry
Suhardiyanto mengatakan, pihaknya hampir bisa dipastikan menentukan
biaya kuliah tertinggi jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menetapkan UKT.
’’Saat ini pembahasan UKT di Kemendikbud masih alot dan belum tuntas,’’ kata dia.
Menurut Herry penetapan biaya kuliah paling mahal ini wajar dilakukan
karena pihak PTN tidak diberikan pilihan lagi. Dengan sistem UKT,
Kemendikbud menuntut setiap PTN melansir satu tarif harga studi ke
masyarakat.
Padahal yang terjadi selama ini, pengelola kampus pecahan dari
Universitas Indonesia (UI) itu menetapkan beberapa tingkatan besaran
uang kuliah. Tingkatan biaya kuliah itu ditetapkan berdasarkan
penghasilan kotor orang tua mahasiswa.
Untuk mahasiswa yang orangtuanya berpenghasilan kurang dari Rp 2 juta
per bulan, biaya pendidikannya tidak sampai Rp 10 juta. Sedangkan untuk
mahasiswa dengan penghasilan orang tuanya lebih besar, biaya kuliah bisa
di atas Rp 20 juta. Biaya itu di luar tarif SPP yang dipungut setiap
semester.
’’Konsep UKT nanti kan sudah tidak ada biaya-biaya lagi, jadi kami akan
pilih biaya yang paling mahal,’’ katanya. Namun Herry masih melobi
Kemendikbud supaya UKT nanti juga berjalan dengan skema
tingkatan-tingkatan. Jadi UKT untuk masyarakat berpenghasilan rendah
harus berbeda dengan masyarakat berpenghasilan tinggi. Dia meyakini jika
konsep adil itu bukan berarti harus sama.
Kampus negeri lain yang juga sudah menetapkan perkiraan UKT adalah
Institut Teknologi Bandung (ITB). Kampus yang mencetak banyak insinyur
itu menetapkan biaya kuliah nanti rata-rata Rp 10 juta per semester.
Dengan demikian, ongkos studi di ITB untuk delapan semester bisa
mencapai Rp 80 juta. Nominal ini juga merupakan perhitungan tertinggi
dari kampus tersebut.
Dari pihak Kemendikbud sendiri tidak mengelak jika nanti biaya kuliah di
kampus negeri bakal tinggi-tinggi. ’’Sebab yang ditetapkan di UKT itu
memang semacam harga eceran tertinggi,’’ ujar Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Djoko Santoso.
Meskipun belum ada kejelasan, Djoko mengatakan mahasiswa di PTN nantinya
juga boleh membayar di bawah harga yang ditetapkan dalam UKT tersebut.
Mendikbud Mohammad Nuh membantah ada gejolak di Internal Kemendikbud
soal penetapan UKT itu. Dia mengatakan dengan ada UKT itu, calon
mahasiswa bisa memilih kampus tertentu sesuai dengan biaya yang mereka
miliki.
’’Tidak seperti sekarang, informasi saat mendaftar biayanya rendah.
Tetapi setelah diterima, ternyata biayanya puluhan juta,’’ kata menteri
asal Surabaya itu.
Nuh mengatakan jika tahap penetapan UKT sudah hampir tuntas. Menurutnya
saat ini pembahasan sudah memasuki fase finalisasi bersama para pembantu
rektor yang membidangi urusan penetapan biaya kuliah.
Untuk menghindari gejolak di masyarakat, Kemendikbud sampai saat ini
belum bersedia melansir usulan UKT dari seluruh PTN di Indonesia. Jika
ada mahasiswa dari keluarga miskin, Kemendikbud menganjurkan untuk
melamar program beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (Bidik Misi).
Sumber: www.jpnn.com
PTN Ramai-Ramai Patok Biaya Kuliah Mahal
LP3I College Palu
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
0 comments:
Post a Comment